(sumber gambar: griyabuku.co.id)
Judul:
Outliers: Rahasia di Balik Sukses
Penulis:
Malcolm Gladwell
Penerjemah:
Fahmy Yamani
Perwajahan:
Agus Purwanta
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
kesembilan, Mei 2016
Tebal:
ix + 339 halaman
ISBN:
978-979-22-4476-2
Harga:
Rp 60.000,00
Rating
saya: 3,7/5
“Ini
adalah buku tentang outlier, yaitu orang-orang yang melakukan hal-hal diluar
kebiasaan”
(hal. 16)
(hal. 16)
Kebanyakan
buku yang beredar di pasaran mengenai kisah sukses seseorang maupun langkah
menuju kesuksesan hampir selalu memandang bahwa orang sukses itu adalah orang
yang senang bekerja keras, memiliki daya juang tinggi, memiliki sifat
kepemimpinan, dan masih banyak sifat baik yang lain. Namun, dalam buku Outlier
ini, Gladwell mencoba mengangkat sisi lain dari kisah sukses seseorang dari
keluarga mereka, tempat lahir mereka, bahkan tanggal mereka dilahirkan. Dari
situ bisa terlihat bahwa kisah kesuksesan seseorang itu ternyata jauh lebih
rumit dari yang kita pikirkan selama ini.
Buku ini
dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama: Kesempatan, dan bagian kedua:
Warisan Budaya. Bagian pertama menjelaskan mengenai orang yang dapat meraih
sukses besar karena mendapatkan kesempatan untuk menjalani pekerjaan yang kelak
akan mendukung kesuksesannya. Sedangkan bagian kedua membahas tentang penurunan
budaya yang memengaruhi kesuksesan seseorang. Berikut ini merupakan uraian
singkat dari buku outlier karangan Malcolm Gladwell.
Bagian Satu: Kesempatan
Pada
bagian ini Gladwell banyak memberikan contoh bagaimana kesuksesan seseorang di
masa mendatang itu berasal dari kesempatan yang mereka perolah di masa lalu.
Contoh yang pertama adalah mengenai tanggal lahir yang berpengaruh pada
prestasi seseorang pemain Hoki. Di Kanada dan Cekoslowakia, pemain hoki yang
lahir pada awal tahun memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menjadi pemain
professional. Hal ini karena batas umur penerimaan berbagai kelas usia hoki
adalah tanggal 1 Januari. Sehingga orang yang lahir di awal tahun memiliki
kesempatan berlatih dan bermain yang lebih banyak dibandingkan dengan yang
lahir di akhir tahun, walau umur mereka sama.
Selain
tanggal lahir, kesuksesan seseorang juga berasal dari kesempatan yang mereka
peroleh di masa lalu untuk berlatih dan berkutat di dunia yang mereka geluti.
Contoh dari tokoh sukses yang memeroleh kesempatan berharga tersebut adalah The
Beatles. Band paling fenomenal dalam sejarah tersebut sebelum terkenal,
memiliki kesempatan untuk tampil di klub striptease di Hamburg selama 8 jam
sehari. Total jam terbang mereka lebih dari 10.000 jam. Karena jam terbang yang
sangat tinggi itulah mereka bisa mencapai kesuksesan.
Kemudian
contoh kesuksesan yang lain adalah sekumpulan anak cerdas yang diteliti oleh
Terman. Dia membagi anak cerdas tadi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan
kelompok C. Kelompok A adalah siswa yang cerdas dan termasuk anak dari orang
tua golongan ekonomi menengah keatas, sedangkan kelompok C merupakan anak
cerdas namun berasal dari keluarga golongan ekonomi menengah kebawah. Di awal
pengamatan didapatkan mereka semua memiliki prestasi akademik yang hampir sama,
namun setelah dewasa ternyata anak dari kelompok A banyak yang meraih
kesuksesan, sedangkan dari kelompok C hanya sedikit. Hal ini terjadi karena
anak dari kelompok A memiliki kesempatan lebih untuk mengikuti berbagai kegiatan
pengembangan diri dan memiliki lebih banyak buku bacaan dirumahnya.
Bagian Dua: Warisan Budaya
Di bagian
kedua, Gladwell menjelaskan bagaimana sebuah warisan budaya bisa memengaruhi
kesuksesan seseorang dan hidup yang mereka jalani. Contoh yang pertama adalah
kehidupan warga di Kota Harlan dimana disana orang-orang memiliki budaya
kehormatan diri yang sangat tinggi. Sehingga hanya akrena ejekan remeh saja
bisa mengakibatkan pembunuhan. Hal tersebut menunjukkan bahwa suatu kebiasaan
dan budaya bisa berpengaruh kepada kehidupan seseorang.
Contoh
yang kedua adalah hubungan asal pilot pesawat terbang dengan tingkat
kemungkinan kecelakaan suatu pesawat. Didapatkan bahwa di sebagian besar
kecelakaan pesawat ternyata dikendarai oleh pilot yang berasal dari kawasan
asia yang notabene memiliki budaya menghormati orang yang lebih tua. Budaya
tersebut mengakibatkan komunikasi antar pilot menjadi kaku. Berbeda dengan
pilot yang berasal dari negara-negara barat dimana umur tidak begitu
memengaruhi cara komunikasi. Dengan gaya yang blak-blakan ala barat ternyata
dapat memperlancar komunikasi dan mengurangi kemungkinan kecelakaan pesawat.
Contoh
yang lain adalah kesuksesan bangsa di asia di bidang matematika. Bangsa asia
terkenal sangat handal di bidang matematika dibandingkan bangsa barat. Hal itu
karena bangsa asia sebagian besar merupaka bangsa bertani, dimana dalam bertani
memerlukan kerja keras dan ketekunan yang tinggi. Itulah yang menyebabkan
bangsa asia handal dalam pelajaran matematika yang juga memerlukan kerja keras
dan ketekunan.
Selain
itu, ternyata warna kulit juga berpengaruh pada kesuksesan seseorang. Di
Jamaika, yang dahulu pernah dijajah oleh bangsa kulit putih, ternyata orang
berkulit putih atau berkulit campuran memiliki kemungkinan sukses lebih besar
dibanding orang berkulit hitam. Hal ini karena dahulu orang kulit putih
dianggap lebih unggul dibanding kulit berwarna. Sehingga mereka dan
keturunannya akan mendapat status yang tinggi di masyarakat dan memudahkan
mereka untuk menjadi orang sukses.
Dari ringkasan
singkat dari buku Gladwell diatas kita dapat mengambil banyak pelajaran hidup
terutama mengenai suduti pantang kita tentang sebuah kesuksesan. Selain kerja
keras, kepintaran, dan daya juang yang tinggi ternyata banyak faktor lain yang
dapat memengaruhi kesuksesan seseorang. Tanggal lahir, tempat lahir, budaya
tempat kita tinggal, suku bangsa hingga warna kulit ternyata turut memengaruhi
kesuksesan seseorang. Mungkin itu yang menyebabkan sangat sedikit orang yang
bisa dikatakan sangat sukses, seorang outlier. Jika hanya kerja keras,
kepintaran dan daya juang saja yang dapat mengantarkan seseorang kedalam
kesuksesan maka kita bisa menjumpai beribu-ribu, bahkan jutaan Bill Gates di
dunia ini. Tapi ternyata itu tidak terjadi.
Walaupun
kita telah membaca buku ini dan mengetahui bahwa ada banyak faktor ‘X’ yang
bisa membawa kita pada kesuksesan, yang mungkin tidak kita dapatkan, namun kita
harus tetap berjuang untuk meraih kesuksesan. Karena pada hakikatnya manusia
hanya bisa berusaha semaksimal mungkin, dan hanya Sang Maha Pencipta yang bisa
menentukan. Janganlah kita merasa merugi karena kita tidak dilahirkan pada
tanggal dan tempat yang tepat, pada lingkungan yang baik, atau keluarga miskin.
Tapi merasalah merugi baru jika kalian mengetahui semua kekurangan tersebut,
namun kalian hanya diam, menyerah, dan tidak berusaha. Dan jika memang kita
telah berusaha keras namun tetap saja tidak bisa menjadi orang sukses, maka
berusahalah agar anak cucu kita kelak bisa menjadi orang sukses karena
dilahirkan dari keluarga kita.
Gheady Wheland Faiz Muhammad
13013065
Mahasiswa Teknik Kimia
ITB